Langsung ke konten utama

virus kegagalan... yg diketahui Ubaydillah, AN

Dalam perjalanan hidupnya setiap orang pasti pernah mengalami apa yang disebut sebagai kegagalan. Bahkan semakin sukses seseorang maka semakin sering orang tersebut mengalami berbagai kegagalan. Perbedaannya adalah pada orang-orang yang dikenal "sukses", mereka mampu menyadari akan kegagalan tersebut lalu segera membenahi diri dan menyusun rencana baru. Sebaliknya bagi orang-orang yang "gagal", mereka tidak menyadari akan kegagalan tersebut, cenderung terlena, tidak membenahi diri dan takut memulai sesuatu yang baru lagi. Selain itu orang-orang gagal cenderung terjebak dalam pola pikir negatif dan tidak mampu keluar dari lingkungan yang negatif.

Apakah kegagalan terjadi dalam waktu yang tiba-tiba atau kah sama dengan apa yang disebut kesuksesan yang biasanya baru bisa dicapai setelah berjuang dalam kurun waktu tertentu dan terus-menerus? Lalu bagaimana kita harus menyiasati hal ini sehingga kita memiliki kemampuan untuk menyadari adanya "virus-virus" kegagalan yang menggerogoti kita secara perlahan-lahan? Artikel singkat ini ingin menjawab kedua pertanyaan tersebut sekaligus memberikan alternatif solusi yang bisa anda lakukan agar anda tidak terjebak dalam pilihan-pilihan yang akan membawa anda kepada kehancuran.

Dua Hukum

Ada dua hukum yang berlaku di planet bumi ini. Pertama, hukum buatan manusia dan kedua, hukum alam. Hukum yang pertama menerima rekayasa, tawar-menawar, dan pembalasan bagi yang melanggarnya pun masih dapat diatur. Hukum kedua amat berbeda dengan hukum pertama. Hukum yang kedua bersifat pasti dan tidak menawarkan kesempatan negosiasi bahkan belas kasihan pun tidak. Jika anda melanggarnya, baik anda tahu atau tidak tahu, sadar atau tidak sadar, maka balasannya pasti akan anda terima sesuai dengan pelanggaran tersebut. Hanya saja balasan itu bersifat tersembunyi dan tidak anda rasakan seketika sehingga sangat mungkin sekali terjadi kelengahan dalam jumlah yang tidak terhitung.

Bentuk kelengahan yang tidak disadari itulah yang disebut dengan virus kegagalan. Mengapa disebut virus kegagalan? Karena ibarat virus yang hidup di dalam tubuh seseorang dan menggerogoti tubuhnya secara tahap demi tahap, demikian pula kelengahan yang tidak disadari berproses terus-menerus melalui keputusan, pilihan atau pun tindakan yang dibuat oleh seseorang tanpa sadar akan pembalasan akhir atau dampaknya dalam jangka panjang.

Proses

Untuk mengetahui bagaimana virus kegagalan berproses di dalam diri anda, berikut adalah kunci utama yang perlu dipahami.

Tidak Adanya Kesadaran akan Pembalasan Akhir

Kegagalan tidak pernah diciptakan oleh sekali tindakan yang sifatnya sekali jadi. Kegagalan yang anda rasakan dihasilkan dari akumulasi pilihan atau keputusan kecil yang salah dan tidak anda sadari pembalasan akhirnya. Dalam istilah psikologi dapat dikatakan bahwa kegagalan adalah akibat ketidakmampuan individu dalam memahami reward dan punishment dari tindakan yang dilakukannya. Contoh paling gampang yang dapat dijadikan sebagai ilustrasi tentang hal ini adalah perilaku menabung sejak kecil. Orang yang mau menabung pasti menyadari betul bahwa perilakunya tersebut akan menghasilkan reward berupa keamanan uang simpanan, memperoleh bunga, jumlah uang yang terus bertambah dan kemudahan hidup di hari tua. Sebaliknya orang yang tidak berpikir untuk menabung sejak kecil maka mungkin tidak sadar bahwa ia pasti akan mendapatkan punishment berupa tidak adanya uang simpanan yang cukup untuk hari tua, tidak memperoleh bunga, dsb.

Semua orang tentu sudah tahu bahwa pembalasan itu biasanya terjadi di bagian akhir, namun sayangnya tidak banyak orang yang waspada atau eling dengan kondisi tersebut. Kegagalan berproses ketika anda dan kesadaran anda dalam kondisi offline atau disconnected terhadap adanya hukum pembalasan akhir sehingga anda seringkali mengakhiri dengan paksa sesuatu yang telah anda awali dengan sangat cemerlang. Putus asa di tengah jalan, mempertahankan kesalahan dengan mengedepankan sikap egoisme, mencari sesuatu di tempat lain yang sebenarnya sudah anda miliki atau mengumbar pengembaraan yang masih penuh dengan asumsi adalah sejumlah contoh ketidaksadaran tersebut.

Kesadaran untuk selalu on-line dengan hukum pembalasan akhir tidak tergantikan oleh skill atau sertifikat akademik apapun yang anda miliki. Buktinya, banyak orang yang anda lihat skill-nya terbatas akan tetapi bisa hidup mandiri dengan keterbatasan itu sementara tidak sedikit para penganggur yang mestinya telah dibekali kemampuan dan ketrampilan akademik tinggi tetapi tidak bisa mandiri. Mengapa? Kemandirian adalah balasan akhir bagi orang yang pernah memulai sesuatu! Anda membutuhkan ketrampilan mental untuk membunuh virus kegagalan yang meracuni tubuh anda di samping tetap membutuhkan job skill sebagai penghantar langkah anda menuju kesuksesan..

Belenggu Imajinasi

Tidak main-main jika ilmuan sekaliber Einstein mengakui bahwa imajinasi lebih penting dari pengetahuan karena kekuatannya yang begitu dominan membentuk diri anda dalam kaitan gagal dan sukses. Mayoritas manusia dipenjara oleh imajinasi kegagalan tentang dirinya, imajinasi kesengsaraan hidup dan imajinasi negativitas kehidupannya secara umum.

Memang faktanya hampir tidak ditemukan kesuksesan yang tidak diawali dengan kegagalan, hanya saja bukan di situ esensinya. Jika anda gagal kemudian kegagalan tersebut anda jadikan stempel terhadap diri anda entah dengan sengaja atau tidak, maka stempel itulah yang menciptakan kegagalan demi kegagalan berikutnya. Karena baik kegagalan atau kesuksesan, keduanya bukanlah materi riil akan tetapi lebih pada persoalan the way of thinking, senses of seeing, sense of feeling, atau sistem keyakinan yang anda anut.

Jadi ketika anda menghembuskan imajinasi negatif tentang kegagalan terhadap sesuatu yang ingin anda wujudkan, imajinasi tersebut mengudara di alam ini lalu ditangkap oleh hukum gravitasi bumi yang kemudian menjadi kenyataan di dalam kehidupan anda. Gambaran mengenai hal ini bisa anda pelajari dari kenyataan bahwa semua kreasi diciptakan dari dua hal yaitu penciptaan mental berupa imajinasi atau ide atau gagasan baru kemudian penciptaan fisik.

Lingkungan Negatif

Pernahkah anda mengamati kenyataan bahwa setiap diadakan pertemuan orang-orang sukses, pasti sebagian besar di antara mereka sudah saling mengenal sebelumnya baik secara langsung atau tidak langsung. Apa yang anda pahami dari kenyataan tersebut? Jawabnya: mereka dibesarkan oleh dan di dalam lingkungan yang sama atau hampir sama.

Belajar dari kenyataan tersebut, maka pilihlah lingkungan positif atau berusahalah dengan keras untuk menciptakannya sendiri jika anda belum menemukan. Ingatlah bahwa lingkungan juga memproduksi stempelnya sendiri dan lingkungan juga memiliki hukum alamnya sendiri. Ketika anda masuk ke lingkungan tertentu, maka hukum yang berlaku adalah hukum alam kolektif tertentu seperti kerja sama, kemitraan, persahabatan, percintaan, permusuhan atau lainnya. Maka sama dengan kegagalan, kesuksesan pun tidak mungkin dihasilkan hanya oleh seorang diri.

Lingkungan yang sudah diwarnai muatan negatif sama bahayanya dengan ideologi terlarang. Bedanya, penyebar ideologi terlarang bisa langsung dijebloskan ke penjara tetapi penyebar pikiran negatif ada di sekeliling anda dan bisa jadi keberadaannya sangat dekat sekali dengan anda bahkan termasuk di dalam diri anda.

Dengan memahami bagaimana virus kegagalan meracuni hidup anda maka paling tidak anda telah menyiapkan pisau untuk membunuhnya dan hal ini membutuhkan perjuangan anda terutama menjaga tombol potensi anda tetap online atau connected . Bisa anda bayangkan betapa halus, kecil, dan tersembunyinya virus itu sampai-sampai dengan jarak yang paling dekat pun masih sulit anda melihatnya di samping bahwa gigitannya pun tidak langsung bisa anda rasakan seketika. Jika ingin sukses maka tingkatkan kewaspadaan diri untuk mendeteksi adanya virus kegagalan tersebut sebelum ia sempat menggerogoti anda. Semoga berguna.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Meminang secara Islami..

Tuntunan untuk memulai keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah. I CARA MEMINANG 1. Meminang Sendiri Disebutkan dalam Hadist berikut: 'Abdurrahman bin 'Auf berkata kepada Ummu Hakim binti Qarizh: "Maukah kamu menyerahkan urusanmu kepadaku?" Jawabnya: "Baiklah." Ujarnya: "Kalau begitu, baiklah kamu saya nikahi." (HR. Bukhari) Meminang sendiri perempuan yang hendak dijadikan istri atau kepada wali atau orang tuanya merupakan salah satu cara meminang yang dibenarkan oleh syari'at Islam. Cara semacam ini halal kita praktekkan, baik kepada perempuan yang masih perawan atau yang sudah menjadi janda. 2. Meminang Oleh Orang Tua/Wali Disebutkan dalam Hadist berikut: 'Aisyah berkata: "Sesungguhnya perkawinan pada zaman jahiliyah ada 4 macam, diantaranya seperti perkawinan yang berjalan pada saat ini, yaitu seorang laki-laki datang kepada laki-laki lain (keluarganya) untuk meminang perempuan yang ada di bawah perwaliannya

Prof Dr Muhammad Quraish Shihab

Menikahlah dengan Mempertimbangkan Agama Penjelasannya menyejukkan. Begitulah Prof Dr M Quraish Shihab. Pakar tafsir termasyhur ini berusaha tak menggurui, bahkan, memvonis mereka yang mengajukan permasalahan. Dengan kekayaan keilmuan yang dimilikinya, ia selalu memberikan tawaran alternatif. Bila ada pendapat yang lebih kuat, ia hanya mengatakan, ''Saya cenderung memilih pendapat ulama A atau B''. Kendati demikian, tak berarti ia kehilangan ketegasan. Menghadapi masalah yang helas halal atau haram, ayah lima anak ini, akan tegas menyatakannya langsung. Ia, bahkan, tak akan bergeming. Lantas, bagaimana pandangannya terhadap masalah khilafiyah seperti menikah beda agama? Pria yang hapal Alquran ini mengimbau agar melihat konteks suatu ayat saat diturunkan. ''Dalam ayat yang membolehkan dan melarang nikah beda agama, kita harus jeli membaca latar belakang ayat tersebut turun. Bila tidak, kita akan terjerumus dalam perdebatan masalah-masalah sepele yang h

Cara mengetahui Jenis Kulit Wajah

Sebelum memilih perawatan wajah yang tepat, anda perlu mengetahui jenis kulit anda terlebih dahulu. Dengan demikian anda tidak akan salah memilih perawatan dan kosmetik yang sesuai dengan jenis kulit anda. Untuk mengetahui jenis kulit wajah anda, basahi wajah dan diamkan selama satu jam tanpa mengoleskan produk kecantikan apapun. Setelah itu, gunakan tisu tekan bagian pipi, dagu dan kening. 1. Bila tidak ada berkas minyak di kulit, berarti anda memiliki kulit wajah normal. 2. Bila terdapat serpihan kulit terbawa tisu, berarti anda memiliki kulit wajah kering. Jika kulit tetap kering padahal anda sudah menggunakan pelembab maka bisa jadi kulit wajah anda terkena iritasi atau infeksi alangkah baiknya jika segera konsultasi ke dokter. 3. Bila permukaan wajah meninggalkan berkas minyak, berarti anda mempunyai jenis kulit wajah berminyak. 4. Bila di bagian T (Kening, Hidung, Dagu), erdapat berkas minyak berarti anda memiliki jenis kulit wajah kombinasi kering-berminyak. Nah setelah anda men