Langsung ke konten utama

Cinta dan Bahagia.. gimana sih?..

Banyak wanita yang gagal bercinta hanya karena soal sepele: lelaki-nya tidak sempurna. Padahal, kalau prianya sempurna, apa lagi yang dapat wanita itu lakukan? Di sinilah kesalahan banyak wanita, memandang pacaran atau pernikahan sebagai kebutuhan sosial, bukan pribadi, hanya lifestyle yang bisa dipamerkan: dan menolak ketaksempurnaan.

Nobody's perfect, tak ada orang yang sempurna. Ungkapan itu bukan hanya digunakan sebagai pepatah dalam iklan kosmetik atau judul serial komedi situasi, melainkan harus dapat menjadi pandangan hidup Anda untuk memahami kelemahan orang lain. Termasuk calon pasangan hidup Anda.

Arti maupun realitas ungkapan nobody's perfect ini sangat tepat untuk mengingatkan setiap manusia agar selalu bersikap wajar, apa adanya, dan menerima orang lain seadanya. Pepatah itu sangat berarti untuk menggambarkan bahwa tak ada manusia di muka bumi ini yang diciptakan sempurna. Begitu juga untuk urusan cinta.

Misalkan saja dalam memilih pasangan. Janganlah terlalu tinggi menetapkan kriteria calon pasangan maupun pendamping hidup Anda kelak. Hal utama yang harus dilihat baik-baik justru diri sendiri. Sudah seperti apa diri Anda sekarang? Makin baikkah? Atau malah kian tak karuan?

Jangan menuntut orang lain sempurna jika Anda tak dapat menyempurnakan diri sendiri. Misalnya saja ada seorang wanita yang menyukai seorang pemuda, tapi karena faktor fisik --yaitu ia tak tampan dan atletis, seperti imaji lelaki dalam iklan, lalu usahanya untuk berkenalan atau menumbuhkan kasih sayang, dihindari bahkan ditolak.

Sekarang ini banyak kaum Anda yang berusaha mendapatkan pasangan dengan tingkat intelejensia maupun materinya tak terpaut terlalu jauh. Jangan begitu! Memang wajar jika semua pihak menginginkan yang terbaik untuk mereka, apalagi untuk masa depan. Wajar saja jika selektif memilih pasangan, malah wajib dilakukan agar tak salah pilih dan menyesal di kemudian hari.

Pertama kali yang harus ditanyakan adalah hati kecil Anda sendiri. Kedua, jangan sekali-kali tidak jujur pada diri sendiri. Ketiga, langsung saja tanyakan hal-hal berikut ini: setiap orang pasti menginginkan pasangannya mempunyai penampilan fisik bagus. Paras yang tampan-macho, bentuk badan atletis dan kaya. Tapi tanyakan dalam hati, apakah dia benar-benar kriteria pasanganmua? Jika hatimu menginginkan orang yang biasa saja dalam berpenampilan, dan merasa lebih nyaman dengan itu, kenapa harus memaksakan diri dengan hal-hal seperti itu? Ingat, memiliki pacar, kekasih, atau suami, adalah kebutuhan pribadi, bukan kebutuhan sosial, yang menyangkut gaya hidup. Karena kebutuhan pribadi, Anda yang paling tahu siapa yang Anda inginkan. Bukan orang lain, orang tua atau teman-tetangga Anda.

Lalu, jangan lupa melihat bagaimana si dia memberikan perhatian dan bagaimana caranya mengekspresikan perasaannya. Karena kalau dia 100 kali dalam sehari bilang "sayang" padamu tapi tidak pernah membuktikannya, apalah artinya rayuannya itu kalau bukan sekadar gombal belaka?

Yang lainnya adalah memperhatikan bagaimana cara dia berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya. Apakah dia tipe penyendiri, atau orang yang gemar berinteraksi dengan banyak orang? Lantas Anda sendiri suka dengan tipe yang bagaimana?

Jangan lupa memperhatikan intelektualitasnya. Latar belakang pendidikan, kemauan belajar, kemampuan menganalisa, dan tingkat kreativitasnya. Yang Anda inginkan yang standar dan biasa-biasa saja, atau si pintar-jenius?

Agama. Memang ini merupakan hal yang sangat prinsipil untuk sebagian besar orang. Bila percayai bahwa perbedaan agama akan menimbulkan banyak persoalan di kelak kemudian hari, jangan biarkan kesempatan untuk menerima yang tak seagama. Bahkan, jika seagama pun, pilihlah yang mempunyai tingkat spiritual yang sebanding. Jangan sampai dia rajin beribadah, sementara Anda hanya sekadar mendengar atau melihat belaka. Akan tetapi jika Anda termasuk orang yang tak menjadikan agama sebagai penghalang hubungan dan memandang semua agama itu sama baik dan terpuji seperti agama Anda, maka berusahalah untuk tetap berpegang teguh pada keyakinan itu, dan tanamkan pula pada diri pasangan Anda nantinya. Tokh, pada hakekatnya Tuhan itu satu, hanya manusianya saja yang terkesan terlalu membeda-bedakannya.

Hal lain adalah komunikasi. Hal ini sangat rentan dalam suatu hubungan. Perhatikan selalu bagaimana bentuk komunikasi yang telah terjalin selama berkenalan dengan dia. Apakah nyambung atau mesti sering mengulang pembicaraan agar dia mengerti arah pembicaraan?

Harus juga diperhatikan kondisi pekerjaan dan sisi finansialnya. Jangan menyebutkan diri seorang materialistis untuk hal ini. setiap manusia perlu materi, kan? Temukan sisi maupun tingkat kedewasaannya. Lihat bagaimana dia menghadapi semua kegiatannya, lihat juga bagaimana caranya menyelesaikan masalah, bagaimana caranya berinteraksi dengan rekan-rekannya. Jangan sampai dia mempunyai kedewasaan yang tak seimbang denganmu karena salah satu pihak akan merugi nanti! Kecuali jika salah satu dari kalian bertindak sebagai pengemong.

Lainnya adalah keterbukaan soal seks. Hal ini perlu disimak dengan baik, nyatanya tak sedikit pasangan yang akhirnya memutuskan berpisah karena problem seks. Padahal hal ini tak perlu terjadi jika kedua belah pihak saling terbuka. Akan tetapi semua berbalik pada diri masing-masing. Apakah Anda lebih suka pasangan yang berpengalaman soal seks, atau justru buta seks --atau, apakah Anda merupakan seorang yang menganggap seks tak perlu didiskusikan, dan hanya perlu dipraktekkan saja?

Terakhir adalah punya hobi dan minat sama. jika punya hobi dan minat sama, tak tertutup kemungkinan hal ini akan makin mendekatkan kalian berdua. Sebaliknya jika hobi dan minat terpaut terlalu beda jelas akan menjauhkan masing-masing pihak.

Wah, rumit kan? Tidak, kok, karena semua itu dapat dikembalikan ke pertanyaan pertama: tanyakanlah pada hati kecil Anda, karena hati Andalah hakim yang paling baik. Iya, kan?

nah silahkan coba resep untuk berbahagia..

Pasangan yang bahagia tahu bahwa hubungan nyata dimulai saat masa
bulan madu usai. Kecuali Anda tetap memelihara taman cinta itu,
keindahannya akan sirna dan mati. Karena itu, peliharalah taman
cinta Anda. Niscaya Anda akan mendapatkan keindahan dalam hidup
berumah tangga. Anda bisa mencoba saran berikut ini!

Berangkat tidur bersama.
Langkah itu memang terkesan sepele, bahkan
mungkin luput dari perhatian Anda. Tapi menurut Dr Mark Goulston
dalam buku The 6 Secrets of a Lasting Relationship itu merupakan
salah satu kunci kebahagiaan suami-isteri. Tentu itu mudah, tapi
kadang Anda sulit melakukannya. Goulston menyarankan Anda untuk
selalu mengingat masa awal pernikahan. Kala itu, bukankah Anda tak
sabar menunggu untuk berduaan di tempat tidur? Menurut dia, pasangan
yang bahagia menolak berangkat tidur sendiri. Kalau pun nanti
bangunnya tak bersama-sama, bukan masalah. Begitu pun saat
bertengkar. Biasakan tetap berangkat tidur bersama-sama walau tak
bicara. Usahakan untuk tetap bersenggolan tangan atau kaki. Dan
hindarilah punggung-punggungan, karena itu akan menjauhkan Anda
berdua.

Samakan minat.
Jangan mengecilkan arti aktivitas yang dapat Anda
kerjakan bersama pasangan. Jika belum punya, menurut Goulston,
pasangan yang bahagia biasanya mengusahakannya. Namun pada saat yang
sama, tetaplah memelihara minat pribadi Anda. Dengan begitu Anda
akan semakin menyukai pasangan Anda tanpa menjadi tergantung.
Jalan bergandengan. Pasangan bahagia akan merasa nyaman jika
berjalan sambil bergandengan tangan atau bersebelahan, ketimbang
satu di depan, satu di belakang memandangi punggung. Rasanya memang
aneh bagi yang tak biasa. Canggung. Memang, mungkin saja Anda malu
untuk menunjukkan kemesraan di muka umum. Untuk itu tepis saja rasa
malu, toh dia pasangan sah Anda. Cobalah! Sekali mencoba pasti Anda
akan keterusan. Dan rasakan sensasinya. Hati Anda berdua pun terasa
makin lekat.

Cari sisi positif.
Goulston menyarankan Anda untuk tidak
mencari-cari kesalahan pasangan Anda. Pusatkan perhatian pada apa
yang dilakukannya secara benar, bukan pada yang salah. Gampang
memang bagi Anda untuk menemukan hal keliru yang dia lakukan. Anda
pun sama juga selalu bisa menemukan hal benar. Jika dua-duanya
mudah, mengapa Anda tak mencari hal yang benar. Karena itu akan
membantu Anda membangun keharmonisan rumah tangga. Kata Goulston,
pasangan bahagia lebih memilih sisi positif.
Memaafkan. Itu juga bagian yang harus Anda perhatikan. Rumah tangga
tanpa kepercayaan, sama saja dengan meniti petaka. Jadi, buatlah
kepercayaan dan memaafkan sebagai pegangan baku dalam hubungan Anda.
Kata Goulston, jika pasangan bahagia bertengkar atau berbeda
pendapat dan tak bisa menyelesaikan, mereka akan mengutamakan rasa
percaya dan memaafkan satu sama lain, bukan rasa tidak percaya dan
tanpa ampun.

Rasa aman berbicara tentang ketenangan batin.
Seorang suami dapat merasakannya
ketika ia tahu istrinya mempercayai dia dan komitmennya
terhadap pernikahan mereka,'' kata David dan Teresa Ferguson dalam
bukunya More Than Married. Sedangkan rasa aman yang mungkin
dirasakan istri, datang saat sang suami menolongnya lepas dari
ketakutan lewat kata-kata penghiburan yang menenangkan dan penuh
kasih. Komitmen terhadap pasangan dapat dikomunikasikan melalui
dukungan yang sejati dan pujian yang tulus.
Saling berpelukan. Saling berpelukan segera setelah bertemu sepulang
kerja. Kulit kita, kata Dr. Goulston, memiliki memori tentang
’sentuhan baik’ (cinta), ’sentuhan buruk’ (pelecehan) dan ’tanpa
sentuhan’ (penolakan). Pasangan yang saat bertemu langsung
berpelukan berarti memelihara ingatan kulitnya dengan ’sentuhan
baik’ dan memberi kehangatan.

Kata cinta.
Jangan ragu untuk mengatakan cinta pada pasangan Anda.
Ungkapkan saja, "Aku cinta padamu" atau bentuk perhatian lain,
misalnya dengan mengatakan, "Baik-baik ya" pada pagi hari. Itu
merupakan cara hebat untuk mendapatkan kesabaran dan toleransi
menghadapi dunia luar yang tak teratur dan semrawut. Selain itu juga
untuk meyakinkan pasangan bahwa Anda mencintai dia, juga wujud
perhatian Anda.

Ucapkan salam.
Satu kata lagi yang kadang Anda lupa adalah salam
menjelang tidur. Ucapkan "Selamat malam sayang" setiap malam
menjelang tidur. Malah akan lebih berkesan jika ditambah dengan
kecupan. Itu harus rutin Anda lakukan setiap malam, apa pun kondisi
Anda. Tak peduli bagaimana perasaan Anda. Menurut Goulston, hal itu
akan mengingatkan pasangan Anda bahwa betapa pun Anda sedang marah
tetap ingin bersamanya. Artinya, apa yang Anda berdua miliki lebih
penting ketimbang kemarahan satu hari itu.

Membaca Hati.
Bacalah cuaca hati pasangan Anda setiap saat. Usahakan
untuk berbicara dengannya di sela-sela kesibukan kerjanya, dengan
demikian Anda bisa menyesuaikan diri dengan suasana hatinya setelah
bertemu. Tentu saja itu untuk menghindari konflik yang mungkin bisa
terjadi. Memang sakit hati, kejengkelan, dan kebutuhan-kebutuhan
yang tak bisa Anda penuhi, adalah hal-hal yang tak dapat dihindarkan
dalam setiap hubungan dekat. Bahkan sepulang dari berbulan madu,
hal-hal yang terjadi dalam keseharian dapat memunculkan
kejengkelan-kejengkelan. Ya, pernikahan memang dua pribadi tak
sempurna yang bertekad menjadi satu dalam kedekatan yang permanen.
Wajar jika muncul konflik.
David dan Teresa Ferguson dalam bukunya More Than Married mengatakan
jangan pernah berpikir bahwa dapat memiliki hubungan yang intim
tanpa mengalami konflik. Namun usaha penyelesaian konflik yang benar
dapat menambah keintiman dan mendatangkan kedamaian dalam
pernikahan. Mengapa? ''Karena hal ini membuat pasutri sama-sama
merasa aman,'' kata mereka.

Bangga bersama.
Anda harus merasa bangga terlihat bersama pasangan
Anda. Itu akan membahagiakan dia. Pasangan yang bahagia senang bisa
bersama-sama. Menurut Goulston biasanya itu ditunjukkan dengan
sentuhan tanda sayang di antara mereka. Misalnya gandengan tangan,
rangkulan, pelukan, elusan. ''Bukan mau pamer, tapi hanya ingin
mengatakan bahwa mereka saling memiliki,'' kata dia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prof Dr Muhammad Quraish Shihab

Menikahlah dengan Mempertimbangkan Agama Penjelasannya menyejukkan. Begitulah Prof Dr M Quraish Shihab. Pakar tafsir termasyhur ini berusaha tak menggurui, bahkan, memvonis mereka yang mengajukan permasalahan. Dengan kekayaan keilmuan yang dimilikinya, ia selalu memberikan tawaran alternatif. Bila ada pendapat yang lebih kuat, ia hanya mengatakan, ''Saya cenderung memilih pendapat ulama A atau B''. Kendati demikian, tak berarti ia kehilangan ketegasan. Menghadapi masalah yang helas halal atau haram, ayah lima anak ini, akan tegas menyatakannya langsung. Ia, bahkan, tak akan bergeming. Lantas, bagaimana pandangannya terhadap masalah khilafiyah seperti menikah beda agama? Pria yang hapal Alquran ini mengimbau agar melihat konteks suatu ayat saat diturunkan. ''Dalam ayat yang membolehkan dan melarang nikah beda agama, kita harus jeli membaca latar belakang ayat tersebut turun. Bila tidak, kita akan terjerumus dalam perdebatan masalah-masalah sepele yang h

Berlian yang perlu diketahui..

berlian terdalam gunung berapi yang juga mengandung atom dan karbon. Yang memang pada kenyataannya berlian merupakan kristal transparan yang mengikat empat bagian karbon atom. Batu berlian terbawa kepermukaan bumi melalui letusan volkanik. Menurut penelitian, naiknya berlian kepermukaan bumi dikarenakan batu yang mencair. Berlian dikembangkan dari bermil-mil bagian dalam permukaan bumi, pada kerendahan 150 km (90 mil), pada tekanan kira-kira 5 giga pascal dengan temperatur sekitarnya 1200 derajat celcius (2200 derajat Fahrenheit). Berlian bisa menjadi bentuk alami lain sesuai tingginya tekanan, secara relatif pada saat temperatur rendah. Namun sangat disayangkan berlian tidak bisa terbentuk dari bawah laut. Sejak zaman purbakala bahkan pada saat penamaan berlian itu sendiri, berlian terkenal sebagai material yang paling keras ke tiga setelah ‘Aggregated diamond nanorods’ dan ‘Ultrahard Fullerite’. Menurut sejarahnya, nama berlian itu sendiri diambil dari bahasa Yunani kuno yang arti

Meminang secara Islami..

Tuntunan untuk memulai keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah. I CARA MEMINANG 1. Meminang Sendiri Disebutkan dalam Hadist berikut: 'Abdurrahman bin 'Auf berkata kepada Ummu Hakim binti Qarizh: "Maukah kamu menyerahkan urusanmu kepadaku?" Jawabnya: "Baiklah." Ujarnya: "Kalau begitu, baiklah kamu saya nikahi." (HR. Bukhari) Meminang sendiri perempuan yang hendak dijadikan istri atau kepada wali atau orang tuanya merupakan salah satu cara meminang yang dibenarkan oleh syari'at Islam. Cara semacam ini halal kita praktekkan, baik kepada perempuan yang masih perawan atau yang sudah menjadi janda. 2. Meminang Oleh Orang Tua/Wali Disebutkan dalam Hadist berikut: 'Aisyah berkata: "Sesungguhnya perkawinan pada zaman jahiliyah ada 4 macam, diantaranya seperti perkawinan yang berjalan pada saat ini, yaitu seorang laki-laki datang kepada laki-laki lain (keluarganya) untuk meminang perempuan yang ada di bawah perwaliannya